Bersih Sampah Visual

Diantara segala keriuhan pemilu yang kurang dari 2 bulan lagi itu—mulai dari caleg yang berlomba-lomba memanfaatkan bencana sebagai momen perkenalan kepada para konstituennya, Angel Lelga yang kikuk menjawab pertanyaan Najwa Shihab, kampanye (terselubung?) taipan media slash capres berbulan-bulan sebelum 9 April nanti yang dianggapnya bukan kampanye, dan lainnya yang memenuhi ruang dengar dan ruang pandang kita beberapa bulan ini—saia lebih memilih yang ini:

Image

bersih sampah visual!

Foto tersebut diambil di jalan yang hampir setiap hari saia lewati menuju kantor, di Padukuhan Pikgondang, Sleman, Yogyakarta. Tepatnya Jl. Pandega Sakti terus ke arah timur.

Apakah ini pertanda kegolputan?

Saia tidak melihatnya demikian. Alih-alih, saia melihatnya sebagai suatu bentuk kesadaran dan protes (sebagian kecil) masyarakat yang bosan melihat bertebarannya sampah-sampah visual yang memajang foto orang-orang yang umumnya sama sekali tidak dikenal sebelumnya, kemudian mak bedunduk meminta perhatian kita untuk dipilih saat pemilu nanti.

Tentu kita berhak menjaga mata kita dari apa yang tidak ingin kita lihat, kan?

10 thoughts on “Bersih Sampah Visual

  1. Kemarin waktu ke Jogja, sempat nanya sama orang sana, kenapa jarang banget liat spanduk parpol atau caleg di pinggir jalan. Kata dia, di Jogja, hanya ada beberapa jalan saja yang diijinkan memasang. Tempat lainnya tidak. Ugh, jujur, saya iri sekali. Di Bali, mereka bahkan memasang bendera parpol di tengah laut, agar bisa terlihat sepanjang jalan tol kami yang memang membelah lautan. Bukannya simpati, entah kenapa justru merasa eneg… Dan, saya pun bertanya-tanya, atas alasan apa mereka pikir itu akan merebut banyak simpati bagi yang melihat.

    • Desember 2008 saia ke Bali, Tabanan lebih tepatnya. Mungkin karena kampanye pemilu 2009 ya… saia memang liat banyak banget baliho2 caleg beraneka warna bertebaran. Tapi baru kali ini saia tau ada yg masang di laut juga, ckckck…. ‘Kreatif’ banget tim suksesnya 😛

      Nah, waktu ke Jogja kemarin, mba ke jalan mana aja? Hehe… Baliho segede bagong & spanduk calon-alas-duduk juga ada, cuma mungkin gak banyak (kalo dibandingkan kota lain lho). Mulai salah satu menteri & istrinya, anak salah satu presiden dulu, pengusaha gudeg, vokalis band, sampe wajah2 gak dikenal itu.

      Masalahnya mungkin bukan dikenal atau gak, tapi caranya itu lho… Coba mereka pake cara ‘pemasaran’ yg lebih elegan, mungkin kita juga tertarik… (tertarik untuk ngapain? Hehe)

      • Kemarin sih krn liburan, yg pasti di tempat2 wisata macam Jalan Malioboro, saya gak lihat. Tapi, pas lewat ring road, ada yang masang, cuman gak banyak.
        Di sini ‘kreatif’ banget kok, jeung. Sampe di pucuk pepohonan yang paling tinggi juga, banyak dipasangi bendera parpol :))

  2. Asyik ini warga Pikgondang. Cuma ada juga sampah visual yang tidak musiman sepertinya.. acara TV! 😀
    Tapi agak repot ini, pakai audio segala.. Mudah-mudahan awareness dukuh Pikgondang menular ya

    • halo kutukamus, salam kenal 😀
      wuah kalo acara TV sih, harus siap niat baja untuk bener2 gak sedia TV di rumah. ada banyak orang yg udah mengambil langkah itu… saia sendiri sih, masih menikmati TV sambil tetep pilah-pilih hehe 😉

Leave a reply to Gusti 'ajo' Ramli Cancel reply